Kepada siapa
Sebelum aku beranjak pergi, ku titipkan nama mu kepada batu namun batu sudah menunggu datangnya hujan yang bening. Ku titipkan kepada rumput namun rumput sudah menguning dan layu. Ku titipkan kepada debu namun ku tak sanggup mengejarnya sebab terbawa angin begitu kencangnya. Ku hendak titipkan kepada tanah namun kaki ini menghentikan langkahnya, menggertak lalu berkata: “batu tak sanggup menerima sebab batu sudah menunggu sesuatu yang menurutnya istimewa. Rumput itu tak sanggup menerima sebab nama yang akan kau titipkan terlalu sempurna menurutnya. Debu itu bukanya tidak mau menerima tapi keadaanya kurang tepat saja. Yang terakhir tanah, kenapa aku berhenti? Karena ku lihat hati menempatkan namanya terlalu dangkal, cobalah gali dengan nama pencipta batu, rumput, debu dan tanah-untuk kau taruh lebih dalam di hati agar kau tak kebingungan di tempo hari”.
Komentar
Posting Komentar